Apa itu Purposive sampling

Purposive sampling (atau sampel bertujuan) adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan sengaja memilih individu atau unit penelitian yang memiliki karakteristik khusus yang relevan dengan tujuan penelitian. Teknik ini sering digunakan dalam penelitian kualitatif dan dalam situasi di mana peneliti ingin memperoleh informasi dari kelompok atau individu tertentu yang dianggap paling mampu memberikan wawasan mendalam terkait fenomena yang sedang diteliti.

Ciri-ciri Purposive Sampling                                                                               Purposive sampling memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari teknik pengambilan sampel lainnya, seperti random sampling:

  1. Pemilihan Sampel Berdasarkan Kriteria Tertentu
    Peneliti memilih sampel berdasarkan karakteristik atau kriteria tertentu yang relevan dengan topik penelitian. Kriteria ini dapat mencakup pengalaman, pengetahuan, posisi sosial, atau kondisi tertentu yang dianggap penting untuk penelitian.
  2. Pengambilan Sampel Berdasarkan Tujuan Penelitian
    Pemilihan sampel dalam purposive sampling selalu dilakukan berdasarkan tujuan penelitian yang spesifik. Dengan demikian, sampel yang dipilih memiliki relevansi langsung terhadap pertanyaan penelitian yang diajukan.

Kapan Purposive Sampling Digunakan?                                                         Purposive sampling umumnya digunakan dalam situasi-situasi berikut:

  1. Penelitian Kualitatif
    Teknik ini banyak digunakan dalam penelitian kualitatif di mana peneliti membutuhkan informasi mendalam tentang fenomena tertentu. Peneliti ingin memahami perspektif atau pengalaman dari individu atau kelompok yang memiliki pengetahuan atau pengalaman yang relevan.
  2. Studi Kasus
    Jika penelitian berfokus pada analisis mendalam terhadap satu atau lebih kasus tertentu, purposive sampling digunakan untuk memilih subjek yang memiliki hubungan langsung dengan kasus tersebut.
  3. Penelitian dengan Populasi Khusus
    Purposive sampling cocok digunakan jika populasi penelitian sangat khusus atau terbatas, seperti penelitian yang melibatkan profesional dengan keahlian tertentu, pasien dengan penyakit langka, atau individu dengan pengalaman khusus.
  4. Mengakses Informasi yang Sulit Diperoleh
    Ketika informasi yang diperlukan sulit ditemukan atau terbatas hanya pada individu tertentu, purposive sampling memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi dan memilih subjek yang memiliki informasi yang relevan.

Jenis-Jenis Purposive Sampling                                                                                Ada beberapa jenis purposive sampling yang digunakan tergantung pada tujuan dan desain penelitian:

  1. Judgmental or Expert Sampling
    Dalam jenis ini, peneliti memilih individu yang dianggap sebagai ahli atau memiliki pengetahuan mendalam mengenai topik yang diteliti. Pemilihan didasarkan pada pertimbangan subjektif peneliti.
  2. Quota Sampling
    Jenis ini melibatkan pemilihan sampel dengan kriteria tertentu untuk memastikan bahwa berbagai kategori penting dalam populasi terwakili dalam penelitian. Misalnya, peneliti dapat memilih sejumlah individu dengan berbagai latar belakang usia, jenis kelamin, atau profesi.
  3. Snowball Sampling
    Teknik ini digunakan ketika populasi target sulit ditemukan. Setelah satu individu dipilih, mereka diminta untuk merujuk atau merekomendasikan individu lain yang memenuhi kriteria penelitian. Teknik ini sering digunakan dalam penelitian terhadap kelompok yang terisolasi atau sulit dijangkau.
  4. Maximal Variation Sampling
    Teknik ini memilih individu yang memiliki variasi atau perbedaan yang paling besar dalam karakteristik mereka untuk memperoleh gambaran yang lebih luas dan mendalam tentang fenomena yang sedang diteliti.
  5. Homogeneous Sampling
    Jenis purposive sampling ini melibatkan pemilihan individu yang memiliki karakteristik yang sangat mirip atau homogen, untuk fokus pada kelompok dengan ciri-ciri serupa.

Kelebihan Purposive Sampling

  1. Memperoleh Informasi yang Relevan dan Mendalam
    Salah satu keunggulan terbesar adalah kemampuannya untuk memilih sampel yang memiliki informasi yang sangat relevan dengan pertanyaan penelitian. Hal ini memungkinkan peneliti mendapatkan wawasan yang lebih dalam mengenai fenomena yang diteliti.
  2. Efisien dalam Pengumpulan Data
    Dengan memilih individu yang sudah diketahui memiliki kriteria yang tepat, penelitian bisa dilakukan lebih efisien karena data yang dikumpulkan sudah sangat relevan dengan tujuan penelitian.
  3. Cocok untuk Penelitian dengan Populasi Khusus
    sangat bermanfaat ketika peneliti harus mengakses populasi yang sangat khusus atau terbatas, seperti kelompok profesional tertentu, orang dengan kondisi medis tertentu, atau individu yang memiliki pengalaman langka.
  4. Fleksibilitas dalam Penentuan Sampel
    Peneliti memiliki fleksibilitas untuk menentukan siapa yang akan dipilih sebagai sampel, yang memungkinkan peneliti menyesuaikan sampel dengan kebutuhan spesifik penelitian mereka.

Kekurangan Purposive Sampling

  1. Bias dalam Pemilihan Sampel
    Karena purposive sampling bergantung pada penilaian peneliti dalam memilih sampel, ada potensi bias dalam pemilihan. Hal ini bisa memengaruhi validitas hasil penelitian karena sampel tidak selalu representatif untuk populasi yang lebih luas.
  2. Kesulitan dalam Generalisasi
    Karena sampel yang dipilih tidak acak dan lebih fokus pada kriteria tertentu, hasil penelitian yang diperoleh dari purposive sampling sulit digeneralisasi ke populasi yang lebih besar.
  3. Ketergantungan pada Keahlian Peneliti
    mengandalkan pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam memilih sampel yang tepat. Jika peneliti tidak cermat atau objektif, pemilihan sampel bisa kurang valid.

Kesimpulan

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel yang efektif dalam penelitian kualitatif dan situasi di mana peneliti membutuhkan informasi mendalam dari individu atau kelompok tertentu. Meskipun memiliki banyak kelebihan dalam hal efisiensi dan relevansi, teknik ini juga memiliki kekurangan, terutama dalam hal bias dan keterbatasan generalisasi. Oleh karena itu, penting bagi peneliti untuk menyadari potensi bias dalam pemilihan sampel dan menyadari keterbatasan teknik ini dalam menghasilkan temuan yang dapat digeneralisasi.

Dan jika kamu membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan tugas makalah maupun konsultasi lebih lanjut tentang tugas kuliah lainnya,jasaskripsihumaniora.id siap membantu, Hubungi Admin humaniora dan ketahui lebih banyak layanan yang kami tawarkan.

WA 0813-5875-7783, Jasa Pembuatan Skripsi Humaniora
Konsultasi WA 0813-5875-7783, Jasa Skripsi Humaniora. Jasa Pembuatan Judul Skripsi.

Kebetulan sekali bertemu di sini.
Skripsinya sudah sampai mana? Sulit banget ya?
Ngobrol bareng yuuk via WhatsApp
atau Kamu bisa cek pricelist dulu deh
Good luck yaaaa…aku tunggu chat kamu 🙂

>> Hubungi WhatsApp Humaniora<<

data kamu aman.