Membuat kerangka tesis adalah salah satu langkah penting dalam menyelesaikan studi akademik. Kerangka yang baik tidak hanya membantu Anda merancang struktur yang jelas, tetapi juga mempermudah proses penulisan dan pengorganisasian ide. Berikut adalah 10 tips untuk membuat kerangka tesis yang benar agar hasilnya maksimal.
1. Pahami Tujuan Tesis Anda
Langkah pertama dalam membuat kerangka tesis adalah memahami tujuan utama dari penelitian Anda. Tesis biasanya bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian tertentu atau menyelesaikan permasalahan yang relevan. Dengan memahami tujuan ini, Anda dapat menentukan fokus utama dan menghindari penyimpangan dari topik. Untuk memahami tujuan tesis, tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan berikut.
- Apa masalah utama yang ingin saya selesaikan?
- Apa kontribusi penelitian saya terhadap bidang studi ini?
- Siapa audiens utama tesis saya?
Dengan menjawab pertanyaan tersebut, Anda dapat memulai proses membuat kerangka dengan lebih terarah.
2. Tentukan Topik Yang Spesifik
Topik tesis yang terlalu luas akan menyulitkan Anda untuk membuat kerangka yang terstruktur. Oleh karena itu, pilihlah topik yang spesifik dan fokus. Setelah menentukan topik, buatlah batasan yang jelas agar Anda tidak keluar dari jalur saat mengembangkan kerangka tesis. Misalnya, jika Anda memilih topik tentang “Pengaruh Media Sosial terhadap Kesehatan Mental,” Anda bisa mempersempitnya menjadi “Pengaruh Penggunaan Instagram terhadap Kesehatan Mental Remaja di Kota Jakarta.”
3. Pelajari Contoh Kerangka Tesis
Sebelum mulai membuat kerangka tesis, pelajari contoh kerangka yang sudah ada. Anda bisa melihat bagaimana struktur umum tesis, seperti pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan. Memahami struktur ini akan membantu Anda menyusun kerangka yang sesuai dengan standar akademik. Cari referensi kerangka tesis di perpustakaan, jurnal akademik, atau sumber online terpercaya. Dengan mempelajari contoh, Anda juga bisa mendapatkan inspirasi untuk mengatur isi tesis Anda.
4. Tentukan Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian adalah inti dari tesis Anda. Pastikan Anda merumuskan pertanyaan yang jelas, spesifik, dan relevan dengan topik yang dipilih. Pertanyaan penelitian akan menjadi panduan dalam menyusun kerangka tesis dan memastikan setiap bagian dari tesis Anda menjawab pertanyaan tersebut. Misalnya, jika topik tesis Anda tentang “Efektivitas Pembelajaran Daring,” salah satu pertanyaan penelitiannya bisa berupa “Bagaimana pembelajaran daring memengaruhi hasil belajar siswa SMA selama pandemi COVID-19?”
5. Buat Outline Dasar
Outline dasar adalah gambaran umum dari struktur tesis Anda. Biasanya, tesis terdiri dari lima bagian utama:
- Pendahuluan: Latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
- Tinjauan Pustaka: Kajian literatur dan teori yang relevan.
- Metode Penelitian: Pendekatan, desain, sampel, dan teknik pengumpulan data.
- Hasil dan Pembahasan: Analisis data dan interpretasi hasil.
- Kesimpulan dan Saran: Ringkasan temuan dan rekomendasi.
Susun setiap bagian ini secara garis besar, lalu tambahkan detail di setiap subbagian.
6. Kelompokkan Ide-Ide Utama
Setelah membuat outline dasar, kelompokkan ide-ide utama ke dalam bagian-bagian yang sesuai. Misalnya, jika Anda memiliki beberapa teori yang relevan, masukkan teori-teori tersebut ke dalam bagian tinjauan pustaka. Jika Anda memiliki data awal, masukkan ke dalam bagian hasil penelitian. Kelompokkan ide-ide ini berdasarkan relevansinya untuk memastikan setiap bagian tesis Anda memiliki alur yang logis dan terstruktur.
7. Gunakan Subbab Untuk Detail
Setiap bagian dalam kerangka tesis sebaiknya memiliki subbab untuk memberikan detail lebih lanjut. Subbab ini akan membantu Anda menguraikan isi setiap bagian dengan lebih terperinci. Misalnya, dalam bagian tinjauan pustaka, Anda bisa membuat subbab untuk “Teori Utama,” “Penelitian Sebelumnya,” dan “Kesimpulan Tinjauan Pustaka.” Penggunaan subbab juga membantu pembaca memahami struktur tesis Anda dengan lebih mudah.
8. Tambahkan Waktu Untuk Revisi Kerangka
Membuat kerangka tesis tidak hanya dilakukan sekali. Sisihkan waktu untuk merevisi dan memperbaiki kerangka Anda sesuai dengan masukan dari pembimbing atau temuan penelitian. Kerangka yang fleksibel akan mempermudah Anda menyesuaikan isi tesis saat proses penulisan berlangsung. Revisi ini juga memungkinkan Anda untuk memastikan semua ide yang ingin disampaikan sudah tercakup dalam kerangka.
9. Gunakan Software Atau Alat Bantu
Manfaatkan teknologi untuk membantu Anda membuat kerangka tesis. Beberapa software atau alat bantu yang populer adalah.
- Microsoft Word: Untuk membuat outline sederhana.
- MindMeister: Untuk membuat mind map ide-ide Anda.
- Scrivener: Untuk menyusun dan mengorganisasi dokumen panjang seperti tesis.
Alat-alat ini dapat membantu Anda mengatur kerangka dengan lebih rapi dan efisien.
10. Konsultasikan Dengan Pembimbing
Setelah menyusun kerangka, konsultasikan dengan pembimbing Anda. Pembimbing dapat memberikan masukan berharga untuk memastikan kerangka tesis Anda sudah sesuai dengan standar akademik. Jangan ragu untuk meminta saran atau klarifikasi jika ada bagian yang perlu diperbaiki. Diskusi dengan pembimbing juga dapat membantu Anda menghindari kesalahan besar sebelum mulai menulis tesis.
Kesimpulan
Membuat kerangka tesis adalah langkah awal yang sangat penting dalam proses penyusunan tesis. Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat membuat kerangka yang jelas, terstruktur, dan sesuai dengan tujuan penelitian Anda. Jangan lupa untuk terus merevisi kerangka Anda berdasarkan masukan dari pembimbing dan temuan penelitian agar hasil akhirnya maksimal. Kerangka tesis yang baik akan menjadi fondasi kokoh untuk menyelesaikan tesis dengan sukses.
Dan jika kamu membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan tugas makalah maupun konsultasi lebih lanjut tentang tugas kuliah lainnya jasaskripsihumaniora.id siap membantu. Hubungi Admin humaniora dan ketahui lebih banyak layanan yang kami tawarkan dengan klik gambar di bawah.
