Kesejahteraan sosial adalah suatu kondisi yang menggambarkan sejauh mana individu atau kelompok dalam masyarakat dapat menikmati kualitas hidup yang baik, baik secara fisik, mental, ekonomi, maupun sosial. Berbagai teori telah berkembang untuk memahami dan menjelaskan berbagai aspek dari kesejahteraan sosial. Teori-teori ini memberikan dasar untuk kebijakan dan program kesejahteraan yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.Berikut adalah 10 kajian teori kesejahteraan sosial yang sering digunakan dalam studi sosial.
- Teori Kebutuhan Dasar (Basic Needs Theory)
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh ekonom asal Inggris, Sir Richard Jolly. Konsep dasarnya adalah bahwa kesejahteraan sosial dapat dicapai ketika individu memiliki akses terhadap kebutuhan dasar yang mendasar, seperti pangan, pakaian, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Teori ini menekankan pentingnya penyediaan kebutuhan dasar bagi seluruh anggota masyarakat sebagai syarat untuk mencapai kesejahteraan sosial.
- Teori Kesejahteraan Subjektif (Subjective Well-Being Theory)
teori ini mwnunjukan bahwa teori ini bisa diukur dengan okjektif, tetapi juga bagaimana seseorang merasa puas dan bahagia dalam hidupnya. Kesejahteraan subjektif melibatkan dua dimensi utama: evaluasi kognitif (kepuasan hidup) dan evaluasi emosional (perasaan positif vs negatif). Teori ini banyak digunakan dalam psikologi sosial dan sosial kebijakan untuk menilai tingkat kebahagiaan dan kualitas hidup masyarakat.
- Teori Keadilan Sosial (Social Justice Theory)
Teori keadilan sosial berfokus pada distribusi yang adil dari sumber daya, kesempatan, dan hak dalam masyarakat. Dalam konteks kesejahteraan sosial, teori ini menyatakan bahwa untuk mencapai kesejahteraan sosial, perlu adanya keadilan dalam perlakuan terhadap individu atau kelompok yang memiliki kebutuhan khusus, seperti kaum miskin, perempuan, anak-anak, atau kelompok marginal lainnya. John Rawls adalah salah satu tokoh penting dalam teori ini yang mengusulkan prinsip-prinsip keadilan yang mengutamakan kesejahteraan yang adil bagi semua.
- Teori Kapabilitas (Capability Theory)
Teori kapabilitas, yang dikembangkan oleh Amartya Sen, menyarankan bahwa kesejahteraan sosial seharusnya diukur berdasarkan kemampuan individu untuk menjalani hidup yang mereka pilih dan berpartisipasi dalam berbagai aktivitas sosial. Konsep utama dari teori ini adalah “kapabilitas,” yaitu kemampuan untuk memilih dan mewujudkan fungsi yang penting bagi individu, seperti pendidikan, kesehatan, dan partisipasi politik.
- Teori Struktural Fungsional (Structural Functional Theory)
Teori ini berasal dari perspektif sosiologi fungsionalisme yang dikembangkan oleh para pemikir seperti Talcott Parsons. Dalam konteks kesejahteraan sosial, teori struktural fungsional melihat kesejahteraan sebagai bagian dari sistem sosial yang lebih besar, yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat. Teori ini menekankan bahwa kesejahteraan sosial dicapai ketika ada keseimbangan dalam struktur sosial dan adanya fungsi-fungsi sosial yang mendukung pemenuhan kebutuhan.
- Teori Interaksionisme Simbolik (Symbolic Interactionism)
Teori ini berfokus pada interaksi sosial dan bagaimana individu membentuk makna dan identitas sosial dalam interaksi mereka dengan orang lain. Dalam hal kesejahteraan sosial, teori ini melihat bagaimana persepsi individu tentang diri mereka dan orang lain memengaruhi kesejahteraan mereka. Kesejahteraan sosial, menurut teori ini, bukan hanya masalah materi tetapi juga berkaitan dengan bagaimana seseorang dihargai dan diterima dalam masyarakat.
- Teori Sistem Sosial (Social Systems Theory)
Teori sistem sosial menyoroti hubungan antara individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat secara keseluruhan dalam mencapai kesejahteraan sosial. Dalam teori ini, setiap elemen dalam sistem sosial saling terkait dan memengaruhi kesejahteraan individu dan kelompok.
- Teori Keberlanjutan (Sustainability Theory)
Teori ini lebih fokus pada kesejahteraan sosial dalam konteks keberlanjutan sumber daya alam dan sosial. Kesejahteraan sosial harus dicapai dengan cara yang tidak merusak lingkungan dan dapat dipertahankan dalam jangka panjang.
- Teori Kesejahteraan Ekonomi (Economic Well-Being Theory)
Teori ini menekankan bahwa kesejahteraan sosial erat kaitannya dengan kondisi ekonomi individu atau masyarakat. Kesejahteraan ekonomi mengacu pada seberapa baik individu dapat memenuhi kebutuhan ekonomi mereka melalui pekerjaan, pendapatan, dan akses terhadap peluang ekonomi. Teori ini berfokus pada distribusi kekayaan dan kesempatan ekonomi sebagai faktor kunci dalam menciptakan kesejahteraan sosial yang merata.
- Teori Kesejahteraan Sosial Radikal (Radical Social Welfare Theory)
Teori ini berasal dari perspektif kritis dan radikal yang melihat kesejahteraan sosial sebagai produk dari ketidaksetaraan sosial dan struktural dalam masyarakat kapitalis. Para pemikir dalam aliran ini, seperti Herbert Marcuse, berargumen bahwa untuk mencapai kesejahteraan sosial sejati, masyarakat perlu mengubah struktur sosial dan ekonomi yang mendasari ketidaksetaraan. Kesejahteraan sosial, dalam perspektif ini, tidak dapat dicapai tanpa perubahan mendalam dalam struktur kekuasaan dan ekonomi global.kajian teori kesejahteraan sosial
Kesimpulan
Teori-teori kesejahteraan sosial memberikan wawasan yang beragam mengenai bagaimana kesejahteraan dapat dicapai dan dipertahankan dalam masyarakat. Setiap teori menawarkan pendekatan yang berbeda dalam memahami kesejahteraan sosial.
Dan jika kamu membutuhkan bantuan untuk menyelesaikan tugas makalah maupun konsultasi lebih lanjut tentang tugas kuliah lainnya jasaskripsihumaniora.id siap membantu. Hubungi Admin humaniora dan ketahui lebih banyak layanan yang kami tawarkan dengan klik gambar di bawah.
